SEJARAH KETUA PERTAMA KALI
PR IPNU-IPPNU PRAMBATAN KIDUL
SEJARAH
PR IPNU-IPPNU PRAMBATAN KIDUL
Disusun
guna
Mengikuti
Lomba PORSENI Cabang
PC
IPNU-IPPNU Kabupaten Kudus
Supported by:
PR
IPNU IPPNU PRAMBATAN KIDUL
MASA KHIDMAH 1434-1436 H/ 2013-2015 M
SEMANGAT BELAJAR,
BERJUANG DAN BERTAQWA
Sekretariat:
MI NU Nurul Haq Prambatan Kidul 59331
CP:
089 668 328 298 (M. Ulil Albab), 085 741 365 669 (Nailis Sa’adah)
Sekapur Sirih
Jejak langkah engkau akan kami sertai
Kami sadar......
Langkah kami tak sebanding akan pengorbanan engkau
Apa yang kami lakukan tak seperti harapan engkau
Kadang membuat malu engkau
Seringkali lupa akan perjuangan
engkau
Tapi berilah kami kesempatan.....
Untuk merasakan tetes perjuangan engkau
Turut andil menjadi bagian sejarah perjuangan engkau
Meneruskan apa yang menjadi impian engkau
Melanjutkan goresan tinta emas sejarah engkau
Hanya ucapan terima kasih yang bisa kami beri
Tak sebanding dengan cucuran keringat engkau selama ini
Ketua
IPNU-IPPNU Prambatan Kidul dari masa ke masa*
Periode
Kepengurusan
|
Ketua IPNU
|
Ketua IPPNU
|
1983-1986
|
-
|
Mamik
|
1986-1989
|
H. Mukhlish Noor
|
Siti Muzayanah
|
1989-1992
|
H. Mukhlish Noor
|
Sukati
|
1992-1994
|
Mahmud Salam
|
Siti Rukimah
|
1994-1996
|
Noor Hadi As
|
Jami'ah
|
1996-1998
|
Purwo Cahyono
|
Umi Khoiriyah
|
1998-2000
|
M. Sudiono
|
Ani Stiorini
|
2000-2002
|
M. Nurul Huda
|
Heni Efiani
|
2002-2004
|
Khoirul Hadi
|
Nana Rustiana
|
2004-2006
|
M. Syihabuddin
|
Fitriyah
|
2006-2008
|
M. Abdus Salam
|
Mariana
|
2008-2009
|
Bagus Hilal
|
Anik Wulandari
|
2009-2011
|
Agus Salim
|
Murniawati
|
2011-2013
|
M. Faizuddin
|
Indah Vela Triana
|
2013-2015
|
M. Ulil Albab
|
Nailis Sa’adah
|
Keterangan:
Tahun 1983-1986 merupakan masa vakum IPNU-IPPNU di Prambatan Kidul
Tahun 1984 PR IPNU-IPPNU Prambatan Kidul diakui legalitas di PAC
*: - Data diambil berdasarkan wawancara tidak berdasarkan SK dari cabang
- Nama tidak berdasarkan gelar
akademik
SEJARAH KETUA PERTAMA KALI
PR IPNU-IPPNU
PRAMBATAN KIDUL
IPNU-IPPNU merupakan organisasi kepemudaan yang bersifat
sosial keagamaan dan kemasyarakatan. IPNU-IPPNU adalah badan otonom (banom) NU
yang paling muda yang beranggotakan pelajar usia 12-29 tahun. Sebagai anggota
banom yang termuda, tentunya semangat berorganisasi sangat berkobar di setiap
anggota. Tidak terkecuali dengan IPNU-IPPNU ranting Prambatan Kidul yang
sekarang sudah mencapai usia 31 tahun. Kami adalah generasi ke 14 di
kepengurusan IPNU-IPPNU ranting Prambatan Kidul. Semoga dengan pendokumentasian
sejarah yang kami buat dapat diterima oleh berbagai pihak karena yang kami buat
ini benar-benar murni usaha kami menelisik sejarah IPNU-IPPNU ranting Prambatan
Kidul dari awal berdirinya.
IPNU-IPPNU di ranting Prambatan Kidul berdiri dari tahun 1983
hingga sekarang. Banyak yang dahulu menjadi ketua IPNU dan ketua IPPNU sekarang
menjadi tokoh masyarakat di Prambatan Kidul. Periode kedua adalah kepemimpinan
Bapak K.H. Mukhlish Noor. Sekarang Bapak Mukhlis menjabat sebagai ketua
tanfidhiyyah NU ranting Prambatan kidul selama 2 periode juga yakni 2004-2009
dan 2009-2014.
Ditemui di kediaman beliau bapak Mukhlis menerangkan “IPNU-IPPNU
di awal periode pernah mengalami kevakuman, hal ini disebabkan karena pada
zaman dahulu ada kesenjangan antara IPNU dan IPPNU. Karena masih ewuh-pekewuh
(canggung) melakukan kegiatan bersama. Pada masa itu juga masih sedikit
anggotanya tidak seperti sekarang”. Ungkap bapak Mukhlis. “Pada periode awal
kami dilantik oleh bapak K.H. Ahmad Radjab yang sekarang menjadi ketua
tanfidhiyyah MWC NU Kaliwungu. Wakil ketua bapak Abdillah Hasan sekarang
bertempat tinggal di brebes dan Sekretaris bapak Hariono. Sedangkan ketua IPPNU
ibu Siti Muzayanah” Tambah bapak Mukhlis.
Bapak mukhlis berpesan kepada anggota IPNU-IPPNU agar
tetap menjalankan program Djam’iyyah selapanan karena bisa mengontrol anggota
tiap bulannya. “Minimal satu bulan sekali IPNU-IPPNU harus mengadakan
Djam’iyyah selapanan. Jalankanlah program yang disepakati bersama, jadikanlah
IPNU-IPPNU Prambatan Kidul menjadi lebih baik.” Selain itu beliau juga berkata
agar bila menjadi pemimpin haruslah menjadi pemimpin yang di taati dan bila
menjadi anggota haruslah menjadi anggota yang taat kepada pemimpinnya “Kun
Imaman Mutho’an au Ma’muman Muthi’an” Ungkap beliau dengan maqalah Arab.
Dahulu IPNU-IPPNU di desa Prambatan Kidul sangat asing
sekali, kebanyakan para pemuda desa Prambatan Kidul banyak yang berkiprah di
Masjid dan Musholla masing-masing. Tetapi sekarang sudah mulai berubah remaja
Masjid dan Musholla Prambatan Kidul banyak yang aktif menjadi anggota
IPNU-IPPNU bahkan ketua remaja Masjid dan Musholla adalah mantan pengurus IPNU.
Keterangan berbeda disampaikan oleh Ibu Dra. Siti
Qomariyah ketika ditemui dikediamannya. Ibu yang aktif di Muslimat Cabang, yang
akrab dikenal dengan sebutan Bu Tiqom ini menuturkan bahwa sebelum bapak
Mukhlis menjabat sebagai ketua pertama kali ada orang lain lagi, sayangnya ibu
Tiqom tidak mengetahuinya. “Seingat saya sejarah IPNU-IPPNU di Prambatan Kidul
dulu memang ada tetapi sempat vakum. Tetapi setelah berdirinya PAC IPNU-IPPNU
Kecamatan Kaliwungu yang diketuai Bapak Ahmad Radjab dan Ibu Musthofa,
IPNU-IPPNU di Kecamatan Kaliwungu bangkit kembali dan mereka mengajak semua
ranting bisa berdiri. Di desa Prambatan Kidul sendiri diadakan pertemuan di MI
NU Nurul Haq (depan Masjid Nurul Haq) sejak itu IPNU-IPPNU ranting Prambatan
Kidul berdiri dengan Ketua IPPNU Ibu Mamik.” Terang bu Tiqom.
Menurut keterangan bu Tiqom IPNU-IPPNU Prambatan Kidul
diakui legalitas keberadaannya tahun 1983/1984 “Dengan pelantikan yang
sederhana pada tahun 1983/1984 IPNU-IPPNU ranting diakui keberadaanya di kecamatan Kaliwungu.
Kegiatan pada saat itu juga sangat sederhana yaitu kegiatan mauludan dan
tahlilan dengan kesekretariatan di MI NU Nurul Haq hingga sekarang. Semasa
berdirinya tidak dapat melaksanakan kegiatan yang banyak dikarenakan masalah
dana yang didapat dari iuran anggota saja.” Tutur ibu yang memiliki dua anak
ini.
Ibu Tiqom berpesan agar lebih kolektif dalam memilih
kader karena hal ini juga berpengaruh terhadap kemajuan IPNU-IPPNU di ranting
Prambatan Kidul. “Pilihlah kader yang sadar dan mengerti organisasi,
berjuanglah dengan ikhlas dan tidak mengharap apa-apa.” Imbuh guru di RA NU
Nurul Haq ini.
Menurut bapak Moh. Anshori, S.Ag ketua IPNU pertama kali
di Prambatan kidul adalah bapak Solihin Salam “Seingat saya ketua IPNU pertama
yaitu bapak Solihin Salam yang bertempat tinggal di utara jalan Prambatan Kidul
di sebelah selatan MI NU Nurul Haq. Dulu dia pernah juga menjadi guru diniyah
Nurul Haq” Jelas bapak yang menjadi kepala sekolah SD NU Nawa Kartika ini.
Sementara itu ditemui di rumah bapak Solihin Salam, bapak
yang menjadi pegawai Djarum ini menuturkan bahwa dirinya tidak pernah menjabat
sebagai ketua IPNU di Prambatan Kidul. “Saya tidak pernah menjadi ketua IPNU
Prambatan Kidul, akan tetapi dulu sering di ajak bapak Radjab yang menjabat
ketua PAC IPNU Kaliwungu untuk mengikuti kegiatan di anak cabang. Kalau jenengan
ingin mengetahui sejarah IPNU di Prambatan Kidul lebih lengkapnya tanya bapak
Radjab.” Tutur bapak Salam aktifis IPNU utara jalan.
Prambatan Kidul terbagi menjadi dua bagian yaitu selatan
jalan dan utara jalan. Kebanyakan anggota IPNU-IPPNU berada di selatan jalan
bahkan ketua IPNU semua tidak ada yang berasal dari utara jalan, tetapi ketua
IPPNU pernah di pegang utara jalan. Ditanyai mengenai penyebab sedikitnya
anggota IPNU-IPPNU bagian utara jalan bapak Salam menuturkan bahwa background
masyarakat utara jalan Prambatan Kidul memang tidak suka berorganisasi.
“Masyarakat utara jalan itu tidak suka mengikuti organisasi NU akan tetapi bila
ditanya orang NU semua menjawab ya saya orang NU. Selain itu yang mendasari sedikitnya
anggota IPNU-IPPNU utara jalan karena kebanyakan berpendidikan dari sekolah
umum.” Terang bapak Salam.
Bapak K.H. Ahmad Radjab ketika ditanya tentang sejarah
IPNU-IPPNU di Prambatan Kidul pertama kali beliau menerangkan bahwa memang
pernah melantik Bapak Mukhlis sebagai ketua IPNU pada saat itu akan tetapi
tidak mengetahui siapa sebelum Bapak Mukhlis. “Saya melantik Bapak Mukhlis
menjadi ketua IPNU setelah acara Mentra (Mental Training)
di MTs Ma’rifatul Ulum desa Mijen Kaliwungu Kudus pada tanggal 30 Desember 1984
– 2 Januari 1985 M. Berarti sekitar tahun 1986 saya melantik Bapak Mukhlis
sebagai ketua PR IPNU Prambatan Kidul.” Terang bapak Ketua Tanfidhiyah MWC NU
Kaliwungu saat ini. Akan tetapi, menurut
keterangan beliau juga memang dahulu IPNU-IPPNU sudah ada di desa Prambatan
sejak dulu walaupun Prambatan sudah terbagi menjadi dua yakni Prambatan Kidul
dan Prambatan Lor. “Dahulu pas waktu saya kecil sudah ada IPNU-IPPNU di Desa
Prambatan tetapi bergabung jadi satu antara Prambatan Kidul dan Prambatan Lor.
Yang menjadi motor penggeraknya pada saat itu adalah Bapak H. Bisri (alm).
Mungkin IPNU-IPPNU di Prambatan Kidul sudah ada sebelum Pak Mukhlis tetapi saya
kurang paham karena saya bertempat tinggal di Prambatan Lor.” Imbuh bapak
Radjab yang dahulu menjadi ketua PAC IPNU periode 1984 – 1986 M.
Dahulu PAC IPNU-IPPNU Kaliwungu sempat mengalami
kevakuman kira-kira 13 tahun, setelah itu baru aktif kembali pada tahun 1984
hingga sekarang. “Alhamdulillah, ranting-ranting di Kecamatan Kaliwungu banyak
yang sudah terbentuk kepengurusannya diantara tahun 1984-1986. Pada waktu itu
aktifis dari Prambatan Kidul adalah Bapak Solihin Salam yang menjabat sebagai
Bendahara PAC IPNU dan Ibu Siti Qomariyah sebagai Sekretaris PAC IPPNU.”
Perjuangan beliau-beliau dalam merintis pendirian
IPNU-IPPNU di desa Prambatan Kidul sangat berguna sekali bagi kaderisasi NU di
Prambatan Kidul hingga sekarang. Tanpa beliau-beliau kami yakin tidak akan
pernah ada PR IPNU-IPPNU Prambatan Kidul. Tak akan kami lupakan semua jasa dan
perjuangan beliau. Banyak nama-nama pejuang IPNU-IPPNU Prambatan Kidul yang
belum dapat kami dokumentasikan dalam secarik kertas ini. Terima kasih
rekan-rekanita pejuang IPNU-IPPNU Prambatan Kidul. Maaf bila kami tidak bisa
mejadi kader yang sesuai harapan rekan-rekanita.
DATA DIRI NARASUMBER
- Nama : K.H. Mukhlis
Noor
Umur : 52 tahun
Pekerjaan : Guru
- Nama : Dra. Siti
Qomariyah
Umur : 49 tahun
Pekerjaan : Guru
- Nama : Moh.
Anshori, S.Ag
Umur : -
Pekerjaan : Guru
- Nama : Solihin
Salam
Umur : 53 tahun
Pekerjaan : Pegawai
- Nama : K.H. Ahmad
Radjab
Umur : 54 tahun
Pekerjaan : Guru