Rabu, 19 Maret 2014

Administrasi Pelantikan IPNU-IPPNU

Salam Perjuangan Rekan-rekanita...........
Kami dari Pimpinan Ranting Prambatan Kidul mau berbagi ilmu tentang ke administrasi an IPNU-IPPNU. Bagi yang ingin mengetahui apa saja administrasi yang harus disiapkan ketika pelantikan PR IPNU-IPPNU berikut adalah administrasi yang harus dipersiapkan:
  1. Surat Permohonan Dilantik ditujukan kepada Pimpinan Cabang
  2. Surat Permohonan Rekomendasi ditujukan kepada Pimpinan Anak Cabang dan PR NU desa masing-masing
  3. Surat Permohonan Pengesahan ditujukan kepada Pimpinan Cabang
jika ingin tahu formatnya, silahkan download filenya di bawah ini:
ini administrasi IPNU
http://www.4shared.com/office/UaGaIyzdba/Surat_Pelantikan_PR_IPNU_Pramb.html
ini administrasi IPPNU
http://www.4shared.com/office/qD7Ryp0Wce/Surat_Pelantikan_PR_IPPNU_Pram.html

jangan lupa komentarnya ya, rekan-rekanita
Selamat Belajar, Berjuang dan Bertaqwa


Sejarah Ketua IPNU-IPPNU Prambatan Kidul Pertama Kali



SEJARAH KETUA PERTAMA KALI
 PR IPNU-IPPNU PRAMBATAN KIDUL

SEJARAH PR IPNU-IPPNU PRAMBATAN KIDUL

Disusun guna
Mengikuti Lomba PORSENI Cabang
PC IPNU-IPPNU Kabupaten Kudus



Supported by:
PR IPNU IPPNU PRAMBATAN KIDUL   
MASA KHIDMAH 1434-1436 H/ 2013-2015 M 
SEMANGAT BELAJAR, BERJUANG DAN BERTAQWA



     
 
Sekretariat: MI NU Nurul Haq Prambatan Kidul 59331
CP: 089 668 328 298 (M. Ulil Albab), 085 741 365 669 (Nailis Sa’adah)


 Sekapur Sirih
Jejak langkah engkau akan kami sertai
Kami sadar......
Langkah kami tak sebanding akan pengorbanan engkau
Apa yang kami lakukan tak seperti harapan engkau
Kadang membuat malu engkau
Seringkali lupa akan perjuangan engkau
Tapi berilah kami kesempatan.....
Untuk merasakan tetes perjuangan engkau
Turut andil menjadi bagian sejarah perjuangan engkau
Meneruskan apa yang menjadi impian engkau
Melanjutkan goresan tinta emas sejarah engkau
Hanya ucapan terima kasih yang bisa kami beri
Tak sebanding dengan cucuran keringat engkau selama ini
               
Ketua IPNU-IPPNU Prambatan Kidul dari masa ke masa*

Periode Kepengurusan
Ketua IPNU
Ketua IPPNU
1983-1986
-
Mamik
1986-1989
H. Mukhlish Noor
Siti Muzayanah
1989-1992
H. Mukhlish Noor
Sukati
1992-1994
Mahmud Salam
Siti Rukimah
1994-1996
Noor Hadi As
Jami'ah
1996-1998
Purwo Cahyono
Umi Khoiriyah
1998-2000
M. Sudiono
Ani Stiorini
2000-2002
M. Nurul Huda
Heni Efiani
2002-2004
Khoirul Hadi
Nana Rustiana
2004-2006
M. Syihabuddin
Fitriyah
2006-2008
M. Abdus Salam
Mariana
2008-2009
Bagus Hilal
Anik Wulandari
2009-2011
Agus Salim
Murniawati
2011-2013
M. Faizuddin
Indah Vela Triana
2013-2015
M. Ulil Albab
Nailis Sa’adah

Keterangan:
Tahun 1983-1986 merupakan masa vakum IPNU-IPPNU di Prambatan Kidul
Tahun 1984 PR IPNU-IPPNU Prambatan Kidul diakui legalitas di PAC
*: - Data diambil berdasarkan wawancara tidak berdasarkan SK dari cabang
    - Nama tidak berdasarkan gelar akademik

  
 SEJARAH KETUA PERTAMA KALI
PR IPNU-IPPNU PRAMBATAN KIDUL

IPNU-IPPNU merupakan organisasi kepemudaan yang bersifat sosial keagamaan dan kemasyarakatan. IPNU-IPPNU adalah badan otonom (banom) NU yang paling muda yang beranggotakan pelajar usia 12-29 tahun. Sebagai anggota banom yang termuda, tentunya semangat berorganisasi sangat berkobar di setiap anggota. Tidak terkecuali dengan IPNU-IPPNU ranting Prambatan Kidul yang sekarang sudah mencapai usia 31 tahun. Kami adalah generasi ke 14 di kepengurusan IPNU-IPPNU ranting Prambatan Kidul. Semoga dengan pendokumentasian sejarah yang kami buat dapat diterima oleh berbagai pihak karena yang kami buat ini benar-benar murni usaha kami menelisik sejarah IPNU-IPPNU ranting Prambatan Kidul dari awal berdirinya.  
IPNU-IPPNU di ranting Prambatan Kidul berdiri dari tahun 1983 hingga sekarang. Banyak yang dahulu menjadi ketua IPNU dan ketua IPPNU sekarang menjadi tokoh masyarakat di Prambatan Kidul. Periode kedua adalah kepemimpinan Bapak K.H. Mukhlish Noor. Sekarang Bapak Mukhlis menjabat sebagai ketua tanfidhiyyah NU ranting Prambatan kidul selama 2 periode juga yakni 2004-2009 dan 2009-2014.
Ditemui di kediaman beliau bapak Mukhlis menerangkan “IPNU-IPPNU di awal periode pernah mengalami kevakuman, hal ini disebabkan karena pada zaman dahulu ada kesenjangan antara IPNU dan IPPNU. Karena masih ewuh-pekewuh (canggung) melakukan kegiatan bersama. Pada masa itu juga masih sedikit anggotanya tidak seperti sekarang”. Ungkap bapak Mukhlis. “Pada periode awal kami dilantik oleh bapak K.H. Ahmad Radjab yang sekarang menjadi ketua tanfidhiyyah MWC NU Kaliwungu. Wakil ketua bapak Abdillah Hasan sekarang bertempat tinggal di brebes dan Sekretaris bapak Hariono. Sedangkan ketua IPPNU ibu Siti Muzayanah” Tambah bapak Mukhlis.[1]
Bapak mukhlis berpesan kepada anggota IPNU-IPPNU agar tetap menjalankan program Djam’iyyah selapanan karena bisa mengontrol anggota tiap bulannya. “Minimal satu bulan sekali IPNU-IPPNU harus mengadakan Djam’iyyah selapanan. Jalankanlah program yang disepakati bersama, jadikanlah IPNU-IPPNU Prambatan Kidul menjadi lebih baik.” Selain itu beliau juga berkata agar bila menjadi pemimpin haruslah menjadi pemimpin yang di taati dan bila menjadi anggota haruslah menjadi anggota yang taat kepada pemimpinnya “Kun Imaman Mutho’an au Ma’muman Muthi’an” Ungkap beliau dengan maqalah Arab.
Dahulu IPNU-IPPNU di desa Prambatan Kidul sangat asing sekali, kebanyakan para pemuda desa Prambatan Kidul banyak yang berkiprah di Masjid dan Musholla masing-masing. Tetapi sekarang sudah mulai berubah remaja Masjid dan Musholla Prambatan Kidul banyak yang aktif menjadi anggota IPNU-IPPNU bahkan ketua remaja Masjid dan Musholla adalah mantan pengurus IPNU.
Keterangan berbeda disampaikan oleh Ibu Dra. Siti Qomariyah ketika ditemui dikediamannya. Ibu yang aktif di Muslimat Cabang, yang akrab dikenal dengan sebutan Bu Tiqom ini menuturkan bahwa sebelum bapak Mukhlis menjabat sebagai ketua pertama kali ada orang lain lagi, sayangnya ibu Tiqom tidak mengetahuinya. “Seingat saya sejarah IPNU-IPPNU di Prambatan Kidul dulu memang ada tetapi sempat vakum. Tetapi setelah berdirinya PAC IPNU-IPPNU Kecamatan Kaliwungu yang diketuai Bapak Ahmad Radjab dan Ibu Musthofa, IPNU-IPPNU di Kecamatan Kaliwungu bangkit kembali dan mereka mengajak semua ranting bisa berdiri. Di desa Prambatan Kidul sendiri diadakan pertemuan di MI NU Nurul Haq (depan Masjid Nurul Haq) sejak itu IPNU-IPPNU ranting Prambatan Kidul berdiri dengan Ketua IPPNU Ibu Mamik.” Terang bu Tiqom.[2]
Menurut keterangan bu Tiqom IPNU-IPPNU Prambatan Kidul diakui legalitas keberadaannya tahun 1983/1984 “Dengan pelantikan yang sederhana pada tahun 1983/1984 IPNU-IPPNU ranting  diakui keberadaanya di kecamatan Kaliwungu. Kegiatan pada saat itu juga sangat sederhana yaitu kegiatan mauludan dan tahlilan dengan kesekretariatan di MI NU Nurul Haq hingga sekarang. Semasa berdirinya tidak dapat melaksanakan kegiatan yang banyak dikarenakan masalah dana yang didapat dari iuran anggota saja.” Tutur ibu yang memiliki dua anak ini.
Ibu Tiqom berpesan agar lebih kolektif dalam memilih kader karena hal ini juga berpengaruh terhadap kemajuan IPNU-IPPNU di ranting Prambatan Kidul. “Pilihlah kader yang sadar dan mengerti organisasi, berjuanglah dengan ikhlas dan tidak mengharap apa-apa.” Imbuh guru di RA NU Nurul Haq ini.
Menurut bapak Moh. Anshori, S.Ag ketua IPNU pertama kali di Prambatan kidul adalah bapak Solihin Salam “Seingat saya ketua IPNU pertama yaitu bapak Solihin Salam yang bertempat tinggal di utara jalan Prambatan Kidul di sebelah selatan MI NU Nurul Haq. Dulu dia pernah juga menjadi guru diniyah Nurul Haq” Jelas bapak yang menjadi kepala sekolah SD NU Nawa Kartika ini. [3]
Sementara itu ditemui di rumah bapak Solihin Salam, bapak yang menjadi pegawai Djarum ini menuturkan bahwa dirinya tidak pernah menjabat sebagai ketua IPNU di Prambatan Kidul. “Saya tidak pernah menjadi ketua IPNU Prambatan Kidul, akan tetapi dulu sering di ajak bapak Radjab yang menjabat ketua PAC IPNU Kaliwungu untuk mengikuti kegiatan di anak cabang. Kalau jenengan ingin mengetahui sejarah IPNU di Prambatan Kidul lebih lengkapnya tanya bapak Radjab.” Tutur bapak Salam aktifis IPNU utara jalan.[4]
Prambatan Kidul terbagi menjadi dua bagian yaitu selatan jalan dan utara jalan. Kebanyakan anggota IPNU-IPPNU berada di selatan jalan bahkan ketua IPNU semua tidak ada yang berasal dari utara jalan, tetapi ketua IPPNU pernah di pegang utara jalan. Ditanyai mengenai penyebab sedikitnya anggota IPNU-IPPNU bagian utara jalan bapak Salam menuturkan bahwa background masyarakat utara jalan Prambatan Kidul memang tidak suka berorganisasi. “Masyarakat utara jalan itu tidak suka mengikuti organisasi NU akan tetapi bila ditanya orang NU semua menjawab ya saya orang NU. Selain itu yang mendasari sedikitnya anggota IPNU-IPPNU utara jalan karena kebanyakan berpendidikan dari sekolah umum.” Terang bapak Salam.
Bapak K.H. Ahmad Radjab ketika ditanya tentang sejarah IPNU-IPPNU di Prambatan Kidul pertama kali beliau menerangkan bahwa memang pernah melantik Bapak Mukhlis sebagai ketua IPNU pada saat itu akan tetapi tidak mengetahui siapa sebelum Bapak Mukhlis. “Saya melantik Bapak Mukhlis menjadi ketua IPNU setelah acara Mentra (Mental Training)[5] di MTs Ma’rifatul Ulum desa Mijen Kaliwungu Kudus pada tanggal 30 Desember 1984 – 2 Januari 1985 M. Berarti sekitar tahun 1986 saya melantik Bapak Mukhlis sebagai ketua PR IPNU Prambatan Kidul.” Terang bapak Ketua Tanfidhiyah MWC NU Kaliwungu saat ini. Akan tetapi,  menurut keterangan beliau juga memang dahulu IPNU-IPPNU sudah ada di desa Prambatan sejak dulu walaupun Prambatan sudah terbagi menjadi dua yakni Prambatan Kidul dan Prambatan Lor. “Dahulu pas waktu saya kecil sudah ada IPNU-IPPNU di Desa Prambatan tetapi bergabung jadi satu antara Prambatan Kidul dan Prambatan Lor. Yang menjadi motor penggeraknya pada saat itu adalah Bapak H. Bisri (alm). Mungkin IPNU-IPPNU di Prambatan Kidul sudah ada sebelum Pak Mukhlis tetapi saya kurang paham karena saya bertempat tinggal di Prambatan Lor.” Imbuh bapak Radjab yang dahulu menjadi ketua PAC IPNU periode 1984 – 1986 M.[6]
Dahulu PAC IPNU-IPPNU Kaliwungu sempat mengalami kevakuman kira-kira 13 tahun, setelah itu baru aktif kembali pada tahun 1984 hingga sekarang. “Alhamdulillah, ranting-ranting di Kecamatan Kaliwungu banyak yang sudah terbentuk kepengurusannya diantara tahun 1984-1986. Pada waktu itu aktifis dari Prambatan Kidul adalah Bapak Solihin Salam yang menjabat sebagai Bendahara PAC IPNU dan Ibu Siti Qomariyah sebagai Sekretaris PAC IPPNU.”
Perjuangan beliau-beliau dalam merintis pendirian IPNU-IPPNU di desa Prambatan Kidul sangat berguna sekali bagi kaderisasi NU di Prambatan Kidul hingga sekarang. Tanpa beliau-beliau kami yakin tidak akan pernah ada PR IPNU-IPPNU Prambatan Kidul. Tak akan kami lupakan semua jasa dan perjuangan beliau. Banyak nama-nama pejuang IPNU-IPPNU Prambatan Kidul yang belum dapat kami dokumentasikan dalam secarik kertas ini. Terima kasih rekan-rekanita pejuang IPNU-IPPNU Prambatan Kidul. Maaf bila kami tidak bisa mejadi kader yang sesuai harapan rekan-rekanita.


DATA DIRI NARASUMBER

  1. Nama               : K.H. Mukhlis Noor
Umur               : 52 tahun
Pekerjaan         : Guru
  1. Nama               : Dra. Siti Qomariyah
Umur               : 49 tahun
Pekerjaan         : Guru
  1. Nama               : Moh. Anshori, S.Ag
Umur               : -
Pekerjaan         : Guru
  1. Nama               : Solihin Salam
Umur               : 53 tahun
Pekerjaan         : Pegawai
  1. Nama               : K.H. Ahmad Radjab
Umur               : 54 tahun
Pekerjaan         : Guru


[1] Wawancara dengan Bapak K.H. Mukhlis Noor pada tanggal 7 Januari 2014
[2] Wawancara dengan Ibu Dra. Siti Qomariyah pada tanggal 10 Januari 2014
[3] Wawancara dengan bapak Moh. Anshori, S.Ag pada tanggal 11 Januari 2014
[4] Wawancara dengan bapak Solihin Salam pada tanggal 12 Januari 2014
[5] Pengkaderan anggota IPNU di PAC setingkat dengan LAKMUD
[6] Wawancara dengan Bapak K.H. Ahmad Radjab pada tanggal 13 Januari 2014